Selasa, 16 Agustus 2011

Rahasia: TU(H)AN



 Tuan

Ya Tuan,
Kembali dan tak kembali.
Segala alpa mungkin juga nista.
Adakalanya, keharusan sebuah sejarah hanyalah setumpuk masa lalu tak perlu.
Tak bisa di ubah.
Sejengkal mengarah. Bernanah
 lalu memerah.
Menganga bak lubang neraka.
Apa yang sebenarnya terjadi, Tuan?
Apa mungkin sebuah doa bisa menenggelamkan raksasa luka?


Tuhan

Sebuah konspirasi semesta;hamba bisa bersapa.
Sekedar dekat, meskipun tak erat.
 Jari-jari ini masih terus mengeja iba. Bahkan (kadang) lupa cara tengadah.  
Sibuk mengurus tuan-tuan malam. Lalu lupa langkah.
Jangan biarkan aku lalai, Tu(h)an! Lalai pada caraku mencintaimu.

1 komentar:

  1. "Jari-jari ini masih terus mengeja iba" AWESOME!!!

    BalasHapus