*untuk siapa pun yang tengah meraya bahagia, apalah itu valentine, di antara ribuan jiwa-jiwa sepi yang masih menadah segenggam cinta. Ya! Hanya sejumput kecil. Tak perlu banyak. Karena selebihnya sudah tersimpan lama di dada tanpa tahu pemiliknya.
Aku sang pengembara. Meretas batas dan absurditas hakiki. Bangun dan
berdiri sendiri dengan kaki-kaki kecil yang mungkin saja suatu waktu rapuh
lalu lunglai luluh lantak. Tak peduli kejam gerigi jalanan.
Kau lihatkah? Garis kaki langit masih sangat jauh dalam selayang pandang.
Jutaan tragedi bisa saja terjadi kapan Ia mau. Kunfayakun itu hukum pasti. Hak paten yang terpatri sempurna.
Akulah si tukang potret. Hanya mengambil gambar diri. Satu-satu di tiap tapak tempuh.
Menunggu pasrah malaikat maut mencetaknya pada tarian
lembar buku dosa. Seumpama aku alpa. Ia lebih tahu bahkan dari sekedar yang aku tahu.
Lalu aku membayangkan, kelak, pada suatu masa, kembara terhenti. Ke’aku’anku lenyap. Demi dewa-dewi yang Agung, nyanyikanlah tembang kedamaian di pusaraku. Mengenang gairah hidup sang musafir kata. Aku.
Setengah perjalanan pulang, 17:00 pm
waaah blog baru! d^^b
BalasHapusfollow aku mbaa, www.angsajenius.blogspot.com :)
wah bagus banget ^_^
BalasHapussalam kenal ya ^_^
http://www.humaini-hanyakamu.blogspot.com/
Or
http://sastra-anak-pujangga.blogspot.com/